Angkatan Darat Australia Bakal Dilengkapi dengan Pendeteksi Drone

Angkatan Darat Australia Bakal Dilengkapi dengan Pendeteksi Drone – Departemen Pertahanan Australia, Capability Acquisition and Sustainment Group (CASG) tengah mencari alat pendeteksi ramble atau sistem udara tak berawak (UAS) yang dapat dibawa dan digunakan oleh pasukan darat.

Menurut Departemen Pertahanan, menggunakan alat pendeteksi ramble yang mudah dibawa ke mana-mana oleh pasukan patroli darat akan memudahkan pasukan menghindari diri dari intaian ramble musuh. Misalnya, salah satu anggota patroli membawa caution deteksi UAS individual akan menunjukkan kepada prajurit ketika ramble komersial atau militer telah terdeteksi mendekat ke pasukan dan memberikan peringatan dini bagi patroli untuk mencari tempat berlindung sebelum dikenali oleh ramble.

Selama ini, Angkatan Darat Australia adalah pengguna nano UAS terbesar di dunia dan mengoperasikan beberapa jenis, mulai dari pengintaian Black Hornet berukuran nano hingga sistem yang lebih besar seperti Shadow 200 yang memiliki waktu penerbangan hingga 9 stick dan sensor termal FLIR.

Angkatan Darat Australia juga merupakan kekuatan pertahanan pertama di dunia yang memperbanyak teknologi ini menjadi pasukan konvensional di tingkat peleton tempur. Kemampuan mendeteksi nano ramble musuh akan menambah kemampuan operasional yang cukup.

“UAS adalah distinct advantage bagi Angkatan Darat Australia, memberikan kesadaran situasional yang ditingkatkan untuk pelaksanaan misi yang lebih baik oleh prajurit,” individualized structure Brigadir Susan Coyle, Komandan Brigade ke-6, unit UAS Angkatan Darat Australia.