CCTV Pengenalan Wajah Akan Dipasang di Wilayah Surabaya kota Surabaya dalam waktu dekat akan menambah 280 kamera CCTV baru untuk menjamin keamanan warganya. Tidak ingin terlihat biasa, kamera pengintai akan terhubung dengan sistem pengenalan wajah atau face recognition.

“Surplus in situ (pengenalan wajah, kita tidak tahu orang yang (aktor), dapat tampilannya wajah dan kemudian kita hubungkan dengan data demografi, jadi kita punya itu,” kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di kediaman resminya, Senin (2019/09/23).

Dia menjelaskan bahwa saat ini ada 1.200 CCTV dipasang di Surabaya. Mulai kamera yang memonitor lalu lintas, rumah pompa, untuk daerah-daerah tertentu yang dianggap monitoring diperlukan banyak lagi. Dari jumlah tersebut, ada kamera yang memiliki kemampuan gambar yang sangat baik. Bahkan, kamera ini mampu menembus kaca depan dengan kegelapan 80 persen.

Adapun kamera yang terhubung dengan sistem pengenalan wajah, menurut Risma akan dipasang di berbagai sudut kota yang membutuhkan pengawasan ekstra. Hasil gambar atau rekaman video dari kamera dapat diperbesar. Dengan demikian, gambar atau video dapat menunjukkan wajah seseorang yang sangat jelas. Dengan cara itu cukup untuk membantu berbagai kejahatan.

“Teknologi pengenalan wajah adalah penggunaannya tidak hanya di Indonesia. Saya berbicara di Wina (ibukota Austria) terlalu banyak untuk membahas pengenalan wajah. Semua akan begitu,” katanya.

Selain mengandalkan kamera, kata Risma, ada petugas di titik-titik pemantauan dikerahkan di berbagai lokasi. Total ada 31 pos dan 8 pasca memantau terintegrasi. Mereka bekerja 24 jam dan dibagi menjadi tiga shift.

“Saat ini kami sedang peralatan pengaturan. Kebetulan ini dari kita sendiri membuat software-nya, sehingga membutuhkan waktu yang lama. Mudah-mudahan selesai November tahun ini,” kata Risma.

Namun demikian, Risma meyakini bahwa penggunaan kamera yang dapat mendeteksi wajah yang tidak terkena aturan hukum. Oleh karena itu, prinsipnya adalah sama dengan pengawasan oleh petugas pengadilan.

“Jadi misalnya jika seseorang dua kali tertangkap kamera di lokasi seperti sekolah, tetapi tidak melakukan apa-apa, maka kita akan melakukan analisis siapa orang tersebut,” pungkasnya.