Pasar Smart City Bernilai US$ 717,2 Miliar di Tahun 2023

Pasar Smart City Bernilai US$ 717,2 Miliar di Tahun 2023 – Perusahaan riset MarketandMarkets baru saja mengeluarkan laporan terbarunya tentang Pasar Smart City. Diperkirakan sektor ini tumbuh dari US$ 308 miliar pada 2018 menjadi US$ 717,2 miliar pada tahun 2023 dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 18,4% selama periode forecast.

Pertumbuhan pasar smart city ini dipengaruhi dengan meningkatnya permintaan untuk infrastruktur komunikasi dan keselamatan publik, peningkatan jumlah pemberdayaan dan keterlibatan warga negara, dan meningkatnya populasi perkotaan. Bahkan segmen layanan warga cerdas yang masuk dalam fokus smart city juga diprediksi tumbuh dengan CAGR tertinggi selama periode forecast.

Pada kota-kota pintar, teknologi seperti pengawasan video, fenotip DNA, dan plat nomor real-time dan pengenalan wajah banyak digunakan untuk keselamatan publik. Hal ini menunjukkan perlunya pengawasan untuk memastikan keselamatan warga yang berarti  keselamatan publik tidak hanya memerangi kejahatan, tetapi juga menyediakan kondisi yang lebih aman bagi warga. Di antara teknologi kota yang aman, drone sangat diminati, misalnya Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles telah menggunakan drone untuk pertama kalinya agar dapat secara tepat melacak jalur api Skirball untuk menjaga keamanan pemadam kebakaran, menilai kerusakan dan memerangi kebakaran hutan.

Dalam laporan juga disebutkan wilayah Asia Pacifik (APAC) akan menjadi pasar terbesar selama periode forecast. Hal ini didorong oleh meningkatnya permintaan untuk solusi smart city, seperti kendaraan yang terhubung, optimisasi energi gedung dan sistem manajemen distribusi. Selain itu, sejumlah besar pemain kecil menjadikan pasar APAC sebagai salah satu daerah dengan pertumbuhan tercepat. Penyebaran solusi kota pintar di berbagai segmen, seperti transportasi pintar, bangunan pintar, utilitas pintar, dan layanan warga cerdas, sudah meningkat di APAC.

Berdasarkan riset, di pasar ini para pemain utama dan berkembang meliputi Cisco Systems, IBM, Siemens, Schneider, Ericsson, Vodafone, Itron Inc, Verizon, Telensa, ABB, Honeywell, SAP SE, Kapsch Group, dan AGT Internasional.