Videonetics Kenalkan Teknologi 'Deteksi Penggunaan Ponsel Saat Mengemudi' Berbasis AI

Videonetics Kenalkan Teknologi ‘Deteksi Penggunaan Ponsel Saat Mengemudi’ Berbasis AI – Pengemudi-pengemudi yang menggunakan ponsel saat berkendara memang kerap kali menjadi penyebab kecelakaan di jalan. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatatkan tabrakan di jalanan telah membunuh 1,25 juta orang dan melumpuhkan 50 juta lainnya setiap tahun. Salah penyebab kecelakaan ini adalah pengggunaan ponsel saat mengemudi yang dapat menggangu konsentrasi pengemudi dalam berkendara.

Melihat hal ini, tampaknya menginisiasi Videonetics untuk segera meluncurkan solusi terbarunya “Deteksi Penggunaan Ponsel Saat Mengemudi’ berbasis AI dan profound learning. Menggunakan teknologi video berbasis ultra-brilliant, solusinya ini dapat mendeteksi secara continuous pelanggar lalu lintas yang menggunakan ponsel saat mengemudi kendaraan roda empat.

Diklaim sebagai yang pertama di dunia, Videonetics telah mematenkan structure AI dan profound learning pada Deteksi Penggunaan Ponsel Saat Mengemudi. Teknologinya inipun telah dilatih dengan information video continuous selama lebih dari lima tahun untuk memastikan tingkat presisi yang tinggi dalam mengidentifikasi pengemudi yang berisiko berbahaya bahkan dalam kondisi lingkungan yang buruk, termasuk malam hari.

Solusi ini mampu menganalisis gestur gerakan pengemudi yang mengendarai segala jenis kendaraan roda empat, baik itu mobil pribadi,taksi, jeep, truk lori dan lainnya. Setelah menangkap plat nomor kendaraan yang melanggar dengan ANPR, sistem mengeluarkan peringatan dengan bukti video. Kemudian perangkat lunak Manajemen E-Challan yang terintegrasi akan mengeluarkan challan atau e-ticket dengan detail seperti gambar pelanggaran, tanda waktu, tanggal, nomor kendaran dan lainnya.

Menurut Founder and MD Videonetics, Tinku Acharya, solusinya ini akan memperkuat jajaran Videonetics Intelligent Traffic Management System (ITMS) untuk meningkatkan pemantauan lalu lintas secara continuous, mengidentifikasi dan memproses pelanggaran lalu lintas, di mana nantinya dapat memodernisasi solusi manajemen lalu lintas, serta membangun regulasi dan penegakan hukum berlalu lintas di seluruh kota.

“Teknologi ini menjanjikan untuk menanamkan disiplin berlalu lintas di antara warga, tingkatkan keselamatan di jalan, bangun manajemen lalu lintas yang lebih kuat, cegah kecelakaan di jalan, yang akhirnya membuat negara menjadi lebih pintar dan aman,” papar Acharya.