Mengenalkan Wajah Biometrik 3D – Satu ‘Dimensi’ kepada khalayak

Dunia teknologi kian ramai dengan munculnya smart phone yang menerapkan  ‘Face ID’. Sebelumnya, station kereta api di Wuhan China, juga menerapkan pengenalan wajah, yaitu: tap KTP lalu pindai wajah, penumpang telah dapat masuk ke stasion, menggantikan karcis KA. Airport terbesar di China, Beijing Bandara juga tak ingin tertinggal, mereka mengumumkan kerja sama dengan Baidu untuk menerapkan wajah ketika boarding ke pesawat.

Baca juga : Hikvision Luncurkan NVR DeepinMind

Kemudian ATM di China juga mengaplikasikan pengenalan wajah untuk bertransaksi, yaitu: China Construction Bank (CCB), Agriculture Bank of China (ABC) dan China Merchant Bank (CMC). Alibaba, raksasa ritel, sedang riset untuk mengaplikasikan wajah dalam transaksi di kios tanpa kasir. Dari fenomena ini dapat diperhatikan bahwa, ke depannya wajah bakal banyak diterapkan dimana mana.

Kenapa wajah yang dipilih? Di dunia ini tak ada orang yang wajahnya sama percis, meskipun kembar identik, dan wajah juga tak mungkin sirna, lagipula wajah itu sulit dipalsukan. Singkat kata, wajah itu bernilai ribuan kata kunci yang amat|benar-benar sulit ditembus. Inilah segala kelebihannya dibanding biometrik lainnya.

Teknologi pengenalan wajah yang canggih seharusnya mengadopsi biometrik tiga dimensi ( 3D ), dimana lekukan wajah dipetakan ke algoritma untuk membuktikan ciri khas tiap-tiap wajah, ini adalah tingkat kesusahan yang tinggi dan lebih rumit sebab wajah itu dinamik, dapat berubah sebab pertumbuhan, seperti: kumis, jenggot, gemuk, kurus dan sebagainya, perubahan warna kulit, mimik wajah yang diberi pengaruh oleh suasana hati ataupun posisi wajah yang berubah dan wajah yang bergerak ketika penerapannya.

Belum lagi unsur eksternal yang ikut serta memberi pengaruh, contohnya: kacamata, lensa kontak, topi, hijab, semuanya ini semestinya diperhitungkan, supaya wajah yang berbagai variasi dapat terbaca.

Kini telah tersedia printer 3 D yang dapat mencetak wajah sama seperti aslinya, sehingga wajah dapat digandakan, dan hal ini seharusnya dapat diantisipasi supaya dapat membedakan antara wajah orisinil dengan, foto/gambar atau video, topeng 3D yang canggih, sehingga tingkat keamanannya terjamin, jadi tak ada yang membolos lagi di pabrik.

Dari penggunaanya, juga seharusnya diperhitungkan efisiensi dan efektifitasnya. Efisiensi itu menyangkut waktu identifikasi wajah yang seharusnya singkat, dalam satu detik dengan wajah tak mesti berdiam di daerah atau terpaku di satu posisi. Ini merupakan perbedaan yang paling mencolok dibanding dengan biometrik lainnya yang cuma dua dimensi.

Baca juga : JUAL ALAT PATROLI SATPAM

Dari segi efektifitas, seharusnya dapat mengenali wajah dengan akurasi sampai 99,99%, walaupun wajah didandan atau keadaan pencahayaan yang gelap sempurna.

Dengan demikian itu banyak unsur eksternal dan internal yang memberi pengaruh pengenalan wajah seseorang, ini membikin teknologi pengenalan wajah yang canggih jarang ada dipasaran. Apabila adapun harganya bahkan selangit.

Pengenalan wajah termasuk ‘non-contact /contactless’, dimana user tak bersentuhan dengan alat sehingga tak ada bagian yang aus (maintenance gratis) serta lebih higenis untuk mencegah penularan penyakit, benar-benar layak untuk rumah sakit, laboratorium, pabrik farmasi atau makanan, zona publik.

Seluruh yang dijabarkan di atas, sudah hadir di Indonesia, yakni: AccuFACE® – biometrik 3D, untuk memberikan solusi atas keperluan keamanan tingkat tinggi, dengan fitur yang cukup komplit, seperti: dapat menaruh foto wajah infiltran, orang asing dan tetamu yang berkunjung sehingga gampang diselidiki / dilacak. Inilah keunggulan biometrik wajah, untuk informasi lebih komplit, silahkan telusuri di www.3si.com.tw